Tuhan Yesus Kristus Sang Gembala yang Baik
Studi Alkitab

Siapakah Yesus ? Apakah Dia hanya seorang utusan atau nabi, ataukah lebih dari itu ?

Share
Share

Pertanyaan

Siapakah Yesus ? Apakah Dia hanya seorang guru, utusan atau nabi, ataukah lebih dari itu?

Jawaban Alkitabiah

Yesus Kristus bukan hanya seorang guru atau nabi, tetapi Dia adalah Anak Allah, Allah yang menjadi manusia untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa. Dia adalah pusat dari iman Kristen, karena melalui-Nya kita memperoleh keselamatan dan hidup kekal.

Yesus adalah Firman yang Menjadi Manusia

Firman Tuhan di dalam Yohanes 1 : 1 & 14 mengatakan : 

“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”

“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”

Dalam ayat ini, Rasul Yohanes menyatakan bahwa Yesus adalah Firman (Logos dalam bahasa Yunani), yang sudah ada sejak kekekalan bersama Allah dan yang juga adalah Allah sendiri. Ini menunjukkan bahwa Yesus Kristus bukan sekadar manusia biasa atau seoranag utusan (nabi), tetapi Dia memiliki keilahian yang sama dengan Allah Bapa karena Dia adalah Allah yang menjadi manusia.

Ayat 14 kemudian menyatakan bahwa Firman itu “menjadi manusia” (inkarnasi) dan hidup di antara manusia. Ini berarti bahwa Yesus Kristus yang adalah Allah, mengambil rupa manusia untuk menyatakan kasih Allah secara nyata kepada dunia. Melalui Yesus Kristus, kita dapat mengenal siapa Allah sebenarnya dan memiliki hubungan dengan-Nya.

Yesus Adalah Mesias yang Dijanjikan dalam Perjanjian Lama

Firman Tuhan di dalam Mikha 5:1 mengatakan : 

“Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala. 

Ayat ini adalah nubuat dalam Perjanjian Lama yang menyatakan bahwa Mesias akan lahir di Betlehem, dan permulaan-Nya sudah “sejak purbakala,” menunjukkan bahwa Dia kekal.

Yesus Kristus menggenapi nubuat ini ketika Dia lahir di Betlehem. Hal ini dapat kita temukan di Matius 2:1-6:  

“Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya: ”Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.” Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya: ”Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel.”

Ini membuktikan bahwa Yesus Kristus bukan sekadar tokoh sejarah, utusan atau nabi, tetapi lebih dari itu Dia adalah penggenapan dari janji Allah sejak zaman Perjanjian Lama.

Yesus Adalah Anak Allah dan Juruselamat Dunia

Firman Tuhan di dalam Yohanes 3:16 mengatakan : 

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Ayat ini adalah inti dari Injil. Allah dalam kasih-Nya yang besar, mengutus Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal untuk mati bagi dosa manusia agar mereka yang percaya kepada-Nya dapat memperoleh hidup kekal.

Yesus Kristus bukan sekadar guru moral atau nabi yang diutus Allah. Dia adalah Anak Allah yang memiliki keilahian, Dia adalah Allah yang menjadi manusia dan datang untuk menggenapi rencana keselamatan bagi seluruh umat manusia.

Yesus Adalah Satu-Satunya Jalan Keselamatan

Firman Tuhan di dalam Yohanes 14:6 mengatakan : 

“Kata Yesus kepadanya: ”Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”

Yesus Kristus dengan jelas menyatakan bahwa Dia adalah satu-satunya jalan kepada Allah. Tidak ada jalan lain menuju keselamatan selain melalui Dia. Ini berarti bahwa keselamatan dan hubungan dengan Allah hanya dapat dicapai melalui iman kepada Yesus Kristus yang adalah Tuhan dan Juruselamat. Dia adalah perantara antara manusia dan Allah. Yesus Kristus sebagai kebenaran berarti bahwa segala sesuatu yang Dia ajarkan adalah benar dan dapat dipercaya. Ini memberikan dasar untuk mengandalkan ajaran-Nya sebagai pedoman hidup. Ketika Yesus Kristus menyatakan bahwa Dia adalah kebenaran, ini mencakup semua ajaran-Nya, hidup-Nya dan esensi-Nya yang adalah kebenaran Allah yang diwujudkan dalam wujud manusia. Yesus Kristus adalah perwujudan dari kebenaran ilahi. Dia juga menyatakan bahwa Dia adalah sumber kehidupan. Tidak hanya kehidupan fisik, tetapi juga kehidupan kekal yang diberikan kepada mereka yang percaya kepada-Nya. Hal Ini berarti bahwa kehidupan yang diberikan oleh Yesus Kristus bukan hanya untuk saat ini tetapi juga untuk kekekalan. Melalui pengorbanan-Nya di kayu salib, Yesus Kristus membuka jalan bagi kita untuk datang kepada Allah. Dia tidak hanya menunjukkan jalan; Dia adalah jalan itu sendiri, Dia adalah kebenaran dan Dia adalah hidup. Hanya di dalam Yesus Kristus manusia dapat memperolah keselamatan dan hidup yang kekal bersama Allah di surga.

Di dunia yang sering mengajarkan bahwa semua agama adalah sama atau bahwa semua jalan menuju Tuhan, Yesus Kristus justru menegaskan bahwa hanya melalui-Nya manusia dapat mengenal dan memiliki hubungan dengan Allah Bapa. Pernyataan ini sangat tegas dan menuntut keputusan: apakah kita menerima Yesus Kristus sebagai satu-satunya Tuhan dan Juruselamat, atau menolak-Nya?

Yesus Adalah Allah yang Layak Disembah

Firman Tuhan di dalam Kolose 2:9 mengatakan : 

“Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan”

Rasul Paulus menegaskan bahwa Yesus Kristus bukan sekadar manusia biasa, tetapi dalam diri-Nya berdiam seluruh kepenuhan ke-Allahan. Ini berarti bahwa Yesus Kristus adalah Allah yang menjadi manusia.

Jika Yesus Kristus hanya seorang nabi atau guru, maka menyembah-Nya adalah sebuah dosa atau kesesatan. Namun, Firman Tuhan di dalam Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Dia layak disembah karena Dia adalah Tuhan yang sejati.

Contoh lain ketika Yesus Kristus menerima penyembahan:

  • Para murid menyembah Yesus setelah kebangkitan-Nya (Matius 28:9 & 17) : 

“Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: ”Salam bagimu.” Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya.”

“Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.”

  • Tomas menyebut Yesus sebagai “Tuhanku dan Allahku” (Yohanes 20:28-29), dan Yesus Kristus tidak menegurnya.

Tomas menjawab Dia: ”Ya Tuhanku dan Allahku!” Kata Yesus kepadanya: ”Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”

  • Dalam Wahyu 5:12-14, Yesus Kristus menerima pujian dan penyembahan dari segala makhluk di surga dan di bumi.

“katanya dengan suara nyaring: ”Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!” Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: ”Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!” Dan keempat makhluk itu berkata: ”Amin”. Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.”

Yesus Mati dan Bangkit untuk Mengalahkan Dosa dan Maut

Firman Tuhan di dalam 1 Korintus 15:3-4 mengatakan : 

“Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci.”

Yesus Kristus datang bukan hanya untuk mengajar atau memberi teladan moral, tetapi untuk menyelesaikan masalah terbesar manusia, yaitu dosa dan kematian kekal/neraka (terpisah dari Allah selamanya).

  • Dia mati di kayu salib sebagai korban yang sempurna untuk menebus dosa kita.
  • Dia dikuburkan menunjukkan bahwa kematian-Nya nyata.
  • Dia bangkit pada hari yang ketiga membuktikan bahwa Dia memiliki kuasa atas kematian atau maut.

Kebangkitan Yesus adalah fondasi iman Kristen. Jika Yesus Kristus tidak bangkit, maka iman Kristen sia-sia. Hal ini dinyatakan di dalam  1 Korintus 15:14-17 : 

“Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. Lebih dari pada itu kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus – padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, kalau andaikata benar, bahwa orang mati tidak dibangkitkan. Sebab jika benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.”

Surat ini ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus yang mengalami berbagai masalah doktrinal dan moral. Salah satu masalah utama adalah keraguan tentang kebangkitan orang mati, yang kemudian dijawab oleh Rasul Paulus dalam pasal ini. Rasul Paulus berusaha untuk menegaskan kembali doktrin penting bahwa kebangkitan Kristus adalah inti dari kepercayaan Kristen. Tanpa kebangkitan, iman tidak berarti dan tidak membawa keselamatan. Dalam konteks ini, ada pengajaran sesat yang meragukan kebangkitan tubuh. Rasul Paulus menanggapi keraguan ini dengan menunjukkan konsekuensi serius dari tidak mempercayai kebangkitan.

Kebangkitan Kristus sebagai Fondasi Iman Kristen

Ayat 14; “Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.” Ayat ini menegaskan bahwa kebangkitan Yesus Kristus adalah dasar dari seluruh ajaran dan pemberitaan Injil. Jika kebangkitan tidak terjadi, maka iman orang Kristen tidak memiliki dasar yang kuat dan semua ajaran rasul-rasul akan sia-sia.

Iman dan Kebangkitan

Ayat 15-16; “Lebih dari pada itu kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus – padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, kalau andaikata benar, bahwa orang mati tidak dibangkitkan. Sebab jika benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan.” Rasul Paulus menekankan bahwa tanpa kebangkitan Yesus Kristus, iman orang percaya tidak memiliki makna dan mereka masih terjebak dalam dosa. Kebangkitan Yesus Kristus adalah bukti bahwa dosa telah dikalahkan, dan tanpa itu maka pengampunan dosa tidak mungkin terjadi.

Harapan Orang yang Telah Meninggal dalam Kristus

Ayat 17: “Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.” Ayat ini menegaskan bahwa jika Yesus Kristus tidak dibangkitkan, maka mereka yang telah meninggal dalam iman kepada Kristus juga akan binasa. Ini menggarisbawahi bahwa kebangkitan memberi harapan akan hidup kekal bagi mereka yang percaya kepada Yesus Kristus dan menerima serta mengandalkan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya.

Aplikasi dalam Kehidupan

  • Percaya bahwa Yesus Kristus bukan hanya seorang guru atau nabi, tetapi Dia adalah Tuhan dan Juruselamat dunia (manusia).
  • Menyerahkan hidup kepada Yesus Kristus dan mengikuti-Nya sebagai satu-satunya jalan keselamatan.
  • Menyembah Yesus Kristus sebagai Tuhan, karena dalam Dia berdiam seluruh kepenuhan ke-Allahan.
  • Hidup dalam kemenangan atas dosa, karena Yesus Kristus telah mati dan bangkit untuk menebus kita.
  • Membagikan kabar baik tentang Yesus Kristus kepada orang lain, karena hanya melalui Dia ada keselamatan.
Share
Related Articles

Siapakah Roh Kudus ?

Pertanyaan Siapakah Roh Kudus menurut Alkitab? Apakah Roh Kudus hanya sekadar kekuatan...

Apa Arti Kebangkitan Yesus Kristus bagi Kita?

Pertanyaan Mengapa kebangkitan Yesus Kristus begitu penting dalam iman Kristen? Apa dampaknya...

Apa Itu Injil?

Istilah “Injil” sering kali terdengar dalam kehidupan Kristen, tetapi apa sebenarnya makna...

Mengapa Yesus Harus Mati di Kayu Salib?

Pertanyaan Mengapa Yesus harus mati di kayu salib ? Apakah tidak ada...

Sebuah ruang digital yang kami dedikasikan untuk membagikan kabar baik tentang kasih karunia keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus kepada dunia. Kami rindu agar melalui setiap renungan harian dan materi studi Alkitab yang kami sediakan, hati yang haus akan kebenaran dapat menemukan jawabannya di dalam firman Tuhan. Misi kami adalah "Menjadikan Semua Bangsa Murid Kristus."

Bergabunglah Bersama Kami

Copyright 2025 BeritaKabarBaik.com All rights reserved