Pertanyaan
Mengapa Alkitab terbagi menjadi Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru? Apakah Perjanjian Lama masih berlaku bagi orang Kristen saat ini ?
Jawaban Alkitabiah
Alkitab terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, yang keduanya membentuk satu kesatuan firman Tuhan. Perjanjian Lama berisi hukum, sejarah, nubuat dan hikmat yang menunjuk kepada kedatangan Mesias, yaitu Yesus Kristus. Sementara itu, Perjanjian Baru merupakan penggenapan rencana keselamatan Tuhan melalui Yesus Kristus serta ajaran-Nya kepada gereja.
Perjanjian Lama : Janji Allah sebelum Kedatangan Kristus
Firman Tuhan di dalam Roma 15:4 mengatakan:
“Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.”
Rasul Paulus mengajarkan bahwa Perjanjian Lama tidak hanya memiliki nilai sejarah, tetapi juga ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita. Kitab-kitab Perjanjian Lama mengandung hukum, sejarah umat Israel, mazmur, hikmat, dan nubuat yang semuanya mengarah kepada penggenapan dalam Yesus Kristus.
Perjanjian Lama mencakup beberapa bagian utama :
- Kitab Taurat (Kejadian – Ulangan); Berisi hukum Tuhan yang diberikan kepada bangsa Israel, termasuk hukum moral, hukum seremonial, dan hukum sipil.
- Kitab Sejarah (Yosua – Ester); Menceritakan perjalanan bangsa Israel dan kesetiaan Allah dalam membimbing mereka.
- Kitab Puisi dan Hikmat (Ayub – Kidung Agung); Berisi doa, mazmur, dan kebijaksanaan untuk hidup menurut kehendak Tuhan.
- Kitab Para Nabi (Yesaya – Maleakhi); Berisi nubuat-nubuat tentang kehancuran Israel akibat dosa mereka, serta janji tentang kedatangan Mesias.
Perjanjian Baru : Penggenapan dalam Yesus Kristus
Firman Tuhan di dalam Roma 15:4 mengatakan:
“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.”
Yesus Kristus sendiri menyatakan bahwa Dia tidak datang untuk meniadakan Perjanjian Lama, tetapi untuk menggenapinya. Ini berarti bahwa semua yang tertulis dalam Perjanjian Lama memiliki tujuan utama untuk menunjuk kepada Kristus dan penggenapan keselamatan dalam diri-Nya.
Perjanjian Baru mencakup :
- Injil (Matius – Yohanes); Menceritakan kehidupan, ajaran, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus.
- Kisah Para Rasul; Menceritakan bagaimana Injil mulai tersebar ke seluruh dunia melalui gereja mula-mula.
- Surat-Surat Paulus dan Rasul Lainnya; Memberikan pengajaran bagi orang percaya tentang bagaimana hidup dalam Kristus.
- Kitab Wahyu; Nubuat tentang kedatangan Yesus kembali dan penggenapan rencana Allah bagi dunia.
Apakah Perjanjian Lama Masih Berlaku bagi Orang Kristen ?
Firman Tuhan di dalam Roma 10:4 mengatakan:
“Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.”
Ayat ini menjelaskan bahwa Yesus Kristus telah menggenapi hukum taurat, artinya orang percaya tidak lagi terikat oleh hukum seremonial dan hukum sipil yang diberikan kepada bangsa Israel.
Namun, hukum moral dalam Perjanjian Lama tetap berlaku bagi orang Kristen, karena mencerminkan karakter Tuhan. Contohnya, perintah untuk tidak mencuri, berbohong atau membunuh masih tetap relevan.
Yesus Kristus juga merangkum hukum Perjanjian Lama dalam dua perintah utama yang dapat kita temukan di Matius 22:37-40 :
“Jawab Yesus kepadanya: ”Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”
Dengan demikian, Perjanjian Lama tetap memiliki nilai bagi kita, tetapi kita hidup di bawah kasih karunia Kristus yang telah menggenapi hukum tersebut.
Aplikasi dalam Kehidupan :
- Baca dan pahami bahwa Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
- Kenali bahwa Perjanjian Lama berisi janji-janji Allah yang digenapi dalam Yesus Kristus.
- Jalani hidup dalam kasih karunia Tuhan, tanpa terikat oleh hukum seremonial tetapi tetap menaati hukum moral yang ditetapkan Tuhan.
- Pelajari Perjanjian Baru untuk memahami bagaimana hidup sebagai orang percaya di dalam Kristus.
