Ayat Kunci
“Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.” 1 Yohanes 4:9 (TB)
Refleksi
Kasih Allah adalah kasih yang tak terbatas —melebihi akal manusia dan tidak bersyarat. Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa kasih-Nya bukan hanya kata-kata, tetapi nyata dalam pengorbanan Yesus Kristus. Allah mengutus Anak-Nya untuk menebus dosa manusia, bukti bahwa kasih-Nya tidak dibatasi oleh ruang, waktu, atau seberapa layaknya kita.
Kasih manusia sering kali terbatas oleh ego, kepentingan, atau kelelahan. Namun, kasih Allah adalah kasih yang tanpa syarat dan abadi . Ia mengasihi kita sebelum kita mengasihi-Nya, bahkan ketika kita masih berdosa (Roma 5:8):
“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.”
Kasih-Nya tidak hanya menyelamatkan, tetapi juga memulihkan, menopang, dan membawa kita pada tujuan hidup yang mulia.
Yesus Kristus adalah manifestasi kasih yang tak terbatas. Ia rela mati di kayu salib untuk memulihkan hubungan kita dengan Bapa. Ketika kita merenungkan kasih-Nya, kita diajarkan untuk mengasihi orang lain dengan cara yang sama—tanpa batas, tanpa pamrih, dan dengan kerendahan hati.
Aplikasi Praktis
Hari ini, mari kita praktikkan kasih yang tak terbatas :
- Lampaui Batas Ego : Saat ingin marah atau tidak sabar, ingatlah kasih Kristus yang sabar dan pengampunan-Nya yang tak berkesudahan.
- Berikan Kasih Tanpa Syarat : Tawarkan bantuan atau dukungan kepada seseorang tanpa mengharapkan balasan. Misalnya, mendengarkan teman yang sedang berduka atau melayani tanpa pamrih.
- Memaafkan Seperti Allah Memafkan : Jika ada sakit hati yang belum sembuh, berdoalah untuk kekuatan memaafkan seperti Allah telah memafkan kita.
- Bagikan Kasih melalui Perkataan : Ucapkan kata-kata yang membangun dan penuh kasih, terutama kepada mereka yang sering diabaikan atau dikucilkan.
Ingatlah, kasih yang tak terbatas adalah cerminan dari kasih Allah yang hidup dalam diri kita.
Doa Penutup
“Bapa di surga, aku bersyukur karena Engkau telah menunjukkan kasih yang tak terbatas melalui pengorbanan-Mu. Ajar aku untuk mengasihi seperti Engkau mengasihi—tanpa syarat, tanpa batas, dan dengan sepenuh hati. Kuatkan aku untuk menjadi saluran kasih-Mu bagi dunia yang haus akan kebenaran. Kiranya kasih-Mu yang sempurna memimpin setiap langkahku. Terima kasih Bapa, kiranya kehendak-Mulah yang terjadi, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, aku berdoa dan mengucap syukur, amin.”