Ayat Kunci
“Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.” – Wahyu 2:4
Refleksi
Pernikahan adalah karunia Allah yang penuh berkat, namun juga membutuhkan komitmen dan usaha bersama untuk menjaga api cinta tetap menyala. Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita untuk tidak melupakan kasih pertama—kasih yang murni, tulus, dan penuh semangat yang menjadi fondasi hubungan pernikahan.
Yesus Kristus memberikan teladan tentang kasih yang tak pernah pudar. Ia mencintai gereja-Nya dengan sepenuh hati, bahkan sampai rela memberikan nyawa-Nya (Efesus 5:25). Begitu juga dalam pernikahan, kasih harus menjadi prioritas utama. Ketika pasangan saling mengasihi dengan cara yang Kristus ajarkan, mereka menciptakan ikatan yang kuat dan abadi.
Namun, di tengah kesibukan hidup sehari-hari, godaan untuk melupakan kasih pertama sering kali muncul. Rutinitas, masalah finansial, atau konflik bisa membuat api cinta meredup. Oleh karena itu, penting bagi setiap pasangan untuk secara aktif menjaga kasih agar tetap menyala dalam pernikahan mereka.
Aplikasi Praktis
Hari ini, mari kita praktikkan menjaga api cinta tetap menyala dalam pernikahan :
- Luangkan Waktu Bersama : Jadwalkan waktu khusus untuk berdua—misalnya, makan malam romantis, jalan-jalan sore, atau sekadar ngobrol tanpa gangguan gadget.
- Ungkapkan Kasih Secara Sederhana : Katakan “aku mencintaimu” setiap hari, atau tunjukkan kasih melalui tindakan kecil seperti memeluk, memasak untuk pasangan, atau meninggalkan catatan manis.
- Jaga Komunikasi Terbuka : Dengarkan pasangan Anda dengan penuh perhatian, dan bicarakan perasaan Anda dengan jujur. Hindari kata-kata yang menyakitkan dan fokus pada solusi saat ada konflik.
- Renungkan Awal Perjalanan Cinta Anda : Ingatlah momen-momen indah ketika Anda pertama kali jatuh cinta. Tuliskan kenangan tersebut sebagai pengingat akan kasih pertama Anda.
Ingatlah, pernikahan bukan hanya tentang bertahan, tetapi juga tentang bertumbuh bersama dalam kasih.
Doa Penutup
“Bapa di surga, aku bersyukur karena Engkau telah memberikan pernikahan sebagai anugerah dan sarana untuk belajar kasih. Tolong mampukan aku untuk tidak melupakan kasih pertama dalam pernikahanku, dan kuatkan aku untuk selalu menjaga api cinta tetap menyala. Kiranya Roh-Mu membimbing kami untuk saling mengasihi, mendukung, dan memperbarui komitmen kami setiap hari. Terima kasih Bapa, kiranya kehendak-Mulah yang terjadi, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, aku berdoa dan mengucap syukur, amin.”