Ayat Kunci
“Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan Tuhan dan jauhilah kejahatan” Amsal 3:7 (TB)
Refleksi
Dalam dunia yang sering kali mengagungkan kehebatan diri sendiri, kerendahan hati adalah nilai yang semakin langka. Namun, firman Tuhan hari ini mengajarkan kita untuk tidak menyombongkan diri, melainkan hidup dalam kerendahan hati dengan takut akan Tuhan.
Kerendahan hati bukan berarti merendahkan diri secara berlebihan atau merasa tidak berharga. Sebaliknya, kerendahan hati adalah sikap yang mengakui bahwa segala sesuatu yang kita miliki; bakat, kekuatan, kesuksesan adalah anugerah dari Tuhan. Ketika kita hidup dalam kerendahan hati, kita belajar untuk menghargai orang lain, menerima kritik dengan lapang dada, dan bersedia melayani tanpa mengharapkan pengakuan atau imbalan.
Yesus Kristus adalah teladan sempurna dari kerendahan hati. Meskipun Ia adalah Anak Allah, Ia datang ke dunia sebagai hamba, bahkan sampai mati di kayu salib demi kita (Filipi 2:5-8). Dengan meneladani-Nya, kita dapat belajar untuk hidup dalam kerendahan hati dan menjadi berkat bagi orang lain.
Aplikasi Praktis
Hari ini, mari kita praktikkan beberapa hal untuk hidup dalam kerendahan hati:
- Mengakui Keterbatasan Diri : Sadari bahwa kita tidak sempurna dan membutuhkan pertolongan Tuhan dalam segala hal. Ucapkan syukur atas setiap pencapaian dengan mengakui bahwa itu adalah anugerah dari Tuhan.
- Menghargai Orang Lain : Berikan apresiasi kepada orang-orang di sekitar Anda, baik keluarga, teman, maupun rekan kerja. Dengarkan mereka dengan penuh perhatian dan hormati pandangan mereka.
- Melayani Tanpa Pamrih : Lakukan tindakan kebaikan tanpa mengharapkan balasan atau pengakuan. Jadilah seperti Yesus, yang melayani dengan sepenuh hati tanpa meminta imbalan.
- Menerima Kritik dengan Lapang Dada : Jika ada yang memberikan masukan atau kritik, terimalah dengan sikap rendah hati. Gunakan kesempatan ini untuk bertumbuh dan belajar.
Ingatlah, kerendahan hati adalah kunci untuk menjalin hubungan yang harmonis dan membawa kemuliaan bagi Tuhan.
Doa Penutup
“Bapa di surga, aku bersyukur karena Engkau adalah teladan sempurna dari kerendahan hati. Ajar aku untuk hidup dalam kerendahan hati, mengakui bahwa segala sesuatu berasal dari-Mu. Kuatkan aku untuk melayani dengan tulus, menghargai orang lain, dan menerima kritik dengan lapang dada. Kiranya hidupku mencerminkan kasih dan kerendahan hati-Mu. Terima kasih Bapa, kiranya kehendak-Mulah yang terjadi, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, aku berdoa dan mengucap syukur, amin.”