Pertanyaan
Bagaimana kita bisa yakin bahwa Alkitab adalah firman Tuhan dan bukan hanya buku biasa?
Jawaban Alkitabiah
Alkitab adalah firman Tuhan yang diilhamkan kepada manusia. Ini bukan sekadar kumpulan tulisan sejarah atau filsafat, tetapi merupakan wahyu Allah yang disampaikan kepada umat manusia untuk mengajarkan kebenaran, membimbing kehidupan dan menyatakan rencana keselamatan-Nya.
Alkitab Diilhamkan oleh Allah
Firman Tuhan di dalam 2 Timotius 3:16 mengatakan :
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.”
Ayat ini menegaskan bahwa Alkitab bukan hasil pemikiran manusia, tetapi diilhamkan oleh Allah. Kata “diilhamkan” dalam bahasa Yunani adalah theopneustos, yang berarti “dinafaskan oleh Allah”. Ini menunjukkan bahwa setiap bagian dari Kitab Suci berasal dari Tuhan, bukan hanya dari manusia.
Selain itu, ayat ini menyatakan bahwa firman Tuhan memiliki kuasa untuk :
- Mengajar; Memberikan pengajaran yang benar tentang Tuhan dan kehidupan.
- Menyatakan kesalahan; Menunjukkan di mana manusia telah menyimpang dari kebenaran/kehendak Tuhan.
- Memperbaiki kelakuan; Menuntun seseorang kembali ke jalan yang benar.
- Mendidik dalam kebenaran; Membantu orang bertumbuh dalam iman dan karakter yang sesuai dengan kehendak Tuhan.
Karena Alkitab adalah firman Tuhan, kita harus menerimanya sebagai otoritas tertinggi dalam hidup kita, lebih dari pendapat manusia atau tradisi.
Alkitab Ditulis oleh Orang yang Dipimpin Roh Kudus
Firman Tuhan di dalam 2 Petrus 1:20-21 mengatakan :
“Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.”
Rasul Petrus mengajarkan bahwa Alkitab bukan hasil pemikiran atau tafsiran pribadi dari para penulisnya. Para nabi dan rasul tidak menulis berdasarkan kehendak mereka sendiri, tetapi mereka dipimpin oleh Roh Kudus.
Ini berarti bahwa setiap kata dalam Alkitab adalah bagian dari rencana Tuhan untuk menyatakan diri-Nya kepada manusia. Jika Alkitab hanyalah tulisan manusia, maka isinya akan penuh kesalahan dan kontradiksi. Namun, fakta bahwa Alkitab tetap konsisten dan memiliki kesatuan pesan meskipun ditulis dalam rentang waktu yang lama dan penulis dari latar belakang berbeda, membuktikan bahwa Roh Kudus-lah yang memimpinnya.
Nubuat dalam Alkitab Digenapi Secara Sempurna
Firman Tuhan di dalam Yesaya 46:9-10 mengatakan:
“Ingatlah hal-hal yang dahulu dari sejak purbakala, bahwasanya Akulah Allah dan tidak ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku, yang memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian dan dari zaman purbakala apa yang belum terlaksana, yang berkata: Keputusan-Ku akan sampai, dan segala kehendak-Ku akan Kulaksanakan”
Tuhan menyatakan bahwa hanya Dia yang dapat menyatakan hal-hal yang akan terjadi sebelum waktunya. Alkitab penuh dengan nubuat yang telah digenapi secara sempurna, membuktikan bahwa firman ini berasal dari Tuhan yang Maha Tahu.
Contoh nubuat yang digenapi dalam Alkitab:
Nubuat tentang Mesias
Yesaya 7:14 menubuatkan kelahiran Mesias (Yesus Kristus) dari seorang perawan.
Nubuatan di dalam Yesaya 7:14 mengatakan :
“Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.”
Nubuatan tersebut di genapai di dalam Matius 1:22-23 :
Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: ”Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” – yang berarti: Allah menyertai kita.
“Imanuel” berarti “Allah menyertai kita,” menunjukkan bahwa Anak yang lahir ini adalah kehadiran Allah sendiri di tengah-tengah umat manusia. Penggenapan dalam Matius 1:22-23 menegaskan bahwa Yesus Kristus adalah Anak yang dijanjikan, yaitu Allah yang turun ke dunia atau Allah yang menjadi manusia.
Mikha 5:2 menubuatkan bahwa Mesias akan lahir di Betlehem.
Nubuatan di dalam Mikha 5:1 mengatakan :
“Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.”
Nubuatan tersebut di genapai di dalam Matius 2:1 :
“Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem”
Apa yang telah dinubuatkan oleh Nabi Mikha mengenai seorang Penguasa/Raja Israel yang kekal akan muncul dari Betlehem, digenapi dengan sempurna melakui kelahiran Yesus Kristus di Betlehem, di tanah Yudea pada zaman raja Herodes.
Nubuat tentang Bangsa Israel
Ulangan 28:64-67 menubuatkan bahwa Israel akan tercerai-berai ke seluruh dunia, yang terjadi saat Yerusalem dihancurkan oleh Romawi.
“Tuhan akan menyerakkan engkau ke antara segala bangsa dari ujung bumi ke ujung bumi; di sanalah engkau akan beribadah kepada allah lain yang tidak dikenal olehmu ataupun oleh nenek moyangmu, yakni kepada kayu dan batu. Engkau tidak akan mendapat ketenteraman di antara bangsa-bangsa itu dan tidak akan ada tempat berjejak bagi telapak kakimu; Tuhan akan memberikan di sana kepadamu hati yang gelisah, mata yang penuh rindu dan jiwa yang merana. Hidupmu akan terkatung-katung, siang dan malam engkau akan terkejut dan kuatir akan hidupmu. Pada waktu pagi engkau akan berkata: Ah, kalau malam sekarang! dan pada waktu malam engkau akan berkata: Ah, kalau pagi sekarang! karena kejut memenuhi hatimu, dan karena apa yang dilihat matamu.”
Yehezkiel 37:21-22 menubuatkan bahwa Israel akan dikumpulkan kembali sebagai satu bangsa, yang digenapi pada saat Israel menjadi negara kembali.
katakanlah kepadanya: Beginilah firman Tuhan Allah: Sungguh, Aku menjemput orang Israel dari tengah bangsa-bangsa, ke mana mereka pergi; Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan akan membawa mereka ke tanah mereka. Aku akan menjadikan mereka satu bangsa di tanah mereka, di atas gunung-gunung Israel, dan satu raja memerintah mereka seluruhnya; mereka tidak lagi menjadi dua bangsa dan tidak lagi terbagi menjadi dua kerajaan.”
Fakta bahwa nubuat dalam Alkitab terus-menerus digenapi dengan akurat membuktikan bahwa firman ini berasal dari Tuhan yang Maha Tahu.
Firman Tuhan Tidak Berubah dan Tetap Relevan
Firman Tuhan di dalam Yesaya 40:8 mengatakan :
Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya.”
Nabi Yesaya menegaskan bahwa firman Tuhan bersifat kekal dan tidak akan pernah berubah. Berbeda dengan ideologi atau pandangan manusia yang terus berubah dari zaman ke zaman. Firman Tuhan tetap relevan dan benar untuk semua generasi dari waktu ke waktu.
Fakta bahwa Alkitab bertahan selama ribuan tahun, meskipun sering diserang dan berusaha dihancurkan, menunjukkan bahwa firman Tuhan memiliki kuasa yang tidak bisa digantikan oleh apa pun.
Aplikasi dalam Kehidupan
- Percaya bahwa Alkitab adalah firman Tuhan yang diilhamkan dan memiliki otoritas tertinggi dalam kehidupan kita.
- Mempelajari Alkitab dengan tekun untuk memahami kebenaran yang Tuhan nyatakan kepada kita.
- Mengandalkan firman Tuhan sebagai pedoman hidup, bukan hanya sebagai bacaan rohani atau sekadar pengetahuan/intelektual.
- Membagikan kebenaran firman Tuhan kepada orang lain dan mempertahankan iman kita berdasarkan firman Tuhan.