Ayat Kunci
“Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.“ 2 Korintus 4:7 (TB)
Refleksi
Kesaksian iman adalah salah satu cara terkuat untuk memuliakan Allah dan menjangkau dunia. Dalam ayat kunci hari ini, Rasul Paulus menggunakan metafora “bejana tanah liat” untuk menggambarkan kelemahan manusia yang dipakai Allah sebagai wadah kekuatan-Nya. Kesaksian kita bukan tentang kehebatan diri sendiri, tetapi tentang kuasa Allah yang bekerja melalui kelemahan kita .
Setiap orang percaya memiliki kisah unik tentang bagaimana Allah menyelamatkan, memulihkan, atau menuntun hidupnya. Kesaksian ini adalah senjata rohani yang mampu membongkar keputusasaan, menginspirasi iman orang lain, dan membuktikan bahwa Allah hidup serta aktif dalam dunia. Ketika kita berani bersaksi, kita membiarkan dunia melihat bahwa kekuatan sejati bukan berasal dari kita, melainkan dari Kristus yang ada di dalam kita.
Yesus Kristus berkata, “Kamu adalah saksi dari semuanya ini” (Lukas 24:48). Panggilan ini tidak hanya untuk rasul-rasul, tetapi juga untuk setiap orang yang telah mengalami kasih dan kebaikan-Nya. Kesaksian iman adalah bukti bahwa Allah sanggup melakukan perkara-perkara besar melalui hidup yang sepenuhnya diserahkan kepada-Nya.
Aplikasi Praktis
Hari ini, mari kita praktikkan kekuatan dalam kesaksian iman :
- Bagikan Kisah Pribadi Anda : Ceritakan kepada seseorang bagaimana Tuhan telah menolong Anda—baik melalui kesaksian lisan, tulisan, atau tindakan.
- Hiduplah dengan Autentik : Jadilah diri sendiri dan biarkan hidup Anda mencerminkan kasih Kristus. Orang akan lebih percaya pada kesaksian yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.
- Dukung Orang Lain dengan Kesaksian : Saat ada yang bergumul, berikan kesaksian tentang bagaimana Tuhan menopang Anda di masa lalu. Ini bisa menjadi penghiburan bagi mereka.
- Jangan Takut pada Kelemahan : Justru dalam kelemahan, kesaksian kita menjadi lebih kuat, karena orang melihat bahwa Allahlah yang bekerja, bukan kekuatan manusia (2 Korintus 12:9).
Ingatlah, kesaksian iman adalah alat Allah untuk mengubah dunia.
Doa Penutup
“Bapa disurga, aku bersyukur karena Engkau telah memilihku menjadi saksi-Mu. Tolong mampukan aku untuk berani bersaksi tentang kebaikan-Mu, baik melalui perkataan maupun tindakan. Kuatkan aku untuk tidak malu pada kelemahanku, sebab dalam hal itulah kuasa-Mu nyata. Kiranya kesaksian hidupku membawa kemuliaan bagi nama-Mu dan menjadi berkat bagi orang lain. Terima kasih Bapa, kiranya kehendak-Mulah yang terjadi, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, aku berdoa dan mengucap syukur, amin.”